Review Artikel Jurnal- Kajian Seni Rupa dan Desain

Banyaknya jenis seni dan karya yang ada, membuat penelitian dan kajian dalam suatu karya penting untuk dilakukan. Berikut ini saya Shinta Ayu Kurnia Nurrani Tungga Dewi NPM 202046500240 R4D akan mereview beberapa artikel yang menarik perhatian saya.




1. )

Judul: SISTEM SIMBOL DALAM UPACARA ADAT TORAJA RAMBU SOLO: KAJIAN SEMIOTIK (2019) oleh DEBYANI EMBON. Dalam artikel yang dimuat oleh jurnal Bahasa dan Sastra

Objek Kajian Seni Dan Desain:

Kajian sistem simbol dalam upacara Rambu Solo Toraja. Objek kajian pada tulisan ini memuat simbol- simbol yang terdapat dalam upacara adat Toraja rambu solo, dan bagaimana penggunaanya pada prosesi dan tahap pelaksanaan upacara adat rambu solo. Rambu Solo adalah suatu tradisi yang dilakukan oleh masyarakat suku Toraja untuk mengadakan upacara terakhir bagi orang yang telah meninggal dunia.

Pendekatan:

Pendekatan yang digunakan pada artikel ini memuat data yang dikumpulkan dan ditulis dengan jelas dengan berdasarkan sejarah dan teori para ahli.

Metode dan Analisis:

Jenis penelitian ini yaitu penelitian kualitatif, dengan kajian semiotika yang menggunakan desain penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, dan rekaman. Serta teknik analisis data dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data.

Teori:

Dalam  artikel ini, penulis tidak menggunakan teori yang spesifik.Teori yang dipaparkan merupakan pendapat para pemikir seperti Charles Sanders Peirce, Fredinan de Saussure. Lalu pemaparan mengenai simbol upacara Rambu Solo sendiri dibahas dari pandangan penulis berdasarkan penelitiannya.

Kesimpulan:

Artikel ini membahas tentang makna dari simbol simbol yang ada pada upacara Rambu Solo di suku Toraja yang berdasarkan dengan kajian semiotika. Banyaknya bahasa daerah membuat orang awam kurang mengerti dan hanya mengerti apa yang dilakukan dalam kegiatan tersebut. 

Yang Menurut Saya Bisa Diteliti Setelah Jurnal Tersebut Adalah:

Masih ada beberapa arti dari nama nama setiap kegiatan yang dapat dijelaskan lebih rinci dan tidak hanya membahas kegiatan yang dilakukannya.


2.)

Judul: SUREALISME: DUNIA KHAYAL DAN OTOMATISME (2000) Oleh: Harry Sulastianto. Dalam artikel yang dimuat oleh Jurnal Pendidikan Seni

Objek Kajian Seni Dan Desain:

Kajian tentang gerakan surealisme. Objek kajian pada tulisan ini menyangkut gerakan seni Surealisme yang mulanya tumbuh pada abad ke-20 di daerah Eropa dan mulai meluas keranah internasional. Serta pengaruh dan gagasan tentang gerakan Surealisme.

Pendekatan:

Pendekatan pada tulisan ini dilakukan secara radikal dan dengan menggunakan beragam teori para ahli. Serta mendalami pada sejarah, teknik, gagasan dan perkembangannya.

Metode dan Analisis:

Pada artikel ilmiah ini, metode yang digunakan adalah metode kualitataif. Analisis yang digunakan adalah analisis historis dan perkembangan yang berfokus pada gerakan Surealisme. 

Teori:

Teori yang dikemukakan pada artikel ini merupakan teori dari kajiian penulis lain seperti Schneede, Tomkins. Dan untuk istilah kata surealisme berasal dari paparan Payudara Tiresias.

Kesimpulan:

Artikel ini merupakan pemaparan dari sejarah hingga perkembangan gagasan gerakan surealisme. Runtutan sejarah dan keseluruhan masih berantakan dan sulit untuk di pahami.

Yang Menurut Saya Bisa Diteliti Setelah Jurnal Tersebut Adalah:

Dadaisme yang merupakan pengaruh gerakan serelisme ini masih kurang dibahas. Sedangkan Surealisme dan Dadaisme memiliki kesamaan dalam pelaku, latar belakang, dan visi berkesenian.


3.)

Judul: WAYANG GOLEK SUNDA: Kajian Estetika Rupa Tokoh Golek (2020) oleh Drs. Jajang Suryana, M.Sn. Dalam buku yang diterbitkan oleh PT Kiblat Buku Utama.

Objek Kajian Seni Dan Desain:

Kajian stetika rupa seni tradisi Wayang Golek yang tetap hidup di Tatar Sunda.  Objek kajian pada tulisan ini menyangkut tentang Wayang Golek Trimatra yang dibuat di Karang Anyar pada tahun 1840-an di Bandung. Hingga kini masih banyak gagasan perubahan dan penyempurnaan raut golek itu sendiri. Meskipun golek di Tatar Sunda masih sangat populer dan digemari, namun kajian ilmiah tentang golek dari segi estetika rupa dan bentuknya masih jarang ditemukan.

Pendekatan:

Pendekatan yang digunakan penulis pada artikel ini menggunakan pendekatan sejarah yang ditulis dengan rinci per tanggalnya tetapi tidak disusun secara berurutan waktu. 

Metode dan Analisis:

Metode yang diterapkan dalam buku ini merupakan metode Kualitatif yang menggunakan dua jenis kajian yaitu kajian pustaka-teoretis tentang wayang dan raut golek purwa, dan kajian lapangan tentang arah kecenderungan penggunaan ciri pakem raut dalam pembuatan golek. 

Teori:

Pada  artikel ini, penulis menggunakan teori yang dipaparkan oleh pemikir dan teori spesifik tentang pembuatan raut golek seperti dari Fischer, Read, Faulkner dan Ziegfeld serta dari Indonesia yaitu Suyeh, Priatna, dan Umar Khayam yang berbagi dengan jelas pemikirannya tentang golek dan kesenian tradisi.

Kesimpulan:

Buku ini membahas tentang asal mula Wayang serta terbuatnya Wayang Golek berbentuk Trimatra yang dibuat di Tataran Sunda. Wayang sendiri merupakan seni tradisi turun temurun yang telah ada bertahun tahun lamanya di dataran Nusantara. Pengkajian dari Wayang Goleknya masih seputar teknik pembuatan raut wajah Golek dan tidak mencakup arti motif motif yang ada pada Wayang Golek yang dibuat.

Yang Menurut Saya Bisa Diteliti Setelah Jurnal Tersebut Adalah:

Penjelasan tentang makna dari setiap motif dan ukiran yang ada pada Wayang Golek. Dan ciri khas yang membedakan antara Wayang Golek dengan jenis yang satu dan yang lainnya.


Demikian review artikel jurnal yang saya lakukan. Terimakasih. 😃

Komentar