Kajian Semiotika Advertising Per. 4

Mengkaji Iklan McDonald menggunakan analisis Semiotika.

Pendahuluan

McDonald merupakan perusahaan yang bergerak dibidang makanan dan minuman (F&B) tentunya seringkali perusahaan ini membuat iklan yang unik untuk mendapatkan perhatian dari khalayak ramai. McDonald sendiri menggunakan isu- isu sekitar yang memuat makna tersirat dan tetap dapat dicerna dengan baik oleh masyarakat. Pada tulisan kali ini, saya akan membahas mengenai salah satu iklan yang dibuat oleh McDonald yang memiliki makna tersirat dengan Petanda dan Penandanya menggunakan analisis Semiotika.

Isi

Semiotika telah menjadi kajian yang penting dalam bidang periklanan. Pasalnya, seringkali iklan dibuat menggunakan artian yang tersembunyi melalui sebuah simbol ataupun tanda. Pinanda dan tinanda dalam sebuah tanda yang dapat dikaji dalam Semiotika ini sangat berguna untuk diterapkan pada iklan yang menginginkan penyampaian yang unik dan tersirat.

Hal ini seperti yang dilakukan oleh McDonald. Mereka membuat iklan yang memiliki penanda dan petanda untuk menyampaikan arti yang tersirat.

Dalam iklan ini terlihat bahwa McDonald membuatnya khusus untuk merayakan hari ayah dengan tulisan yang berada di kanan atas dalam bahasa inggris. Roti pada bagian bawahpun memiliki artinya tersendiri.

1. Koneksi Interdisipliner
 
Dalam sisi ekonomi, McDonald menginginkan agar masyarakat memperhatikan iklannya yang dibuat dengan unik untuk memasarkan dan menjual apa yang ia jual yaitu burger. Sedangkan dalam sisi semiotika, burger tersebut memiliki tanda yang memiliki arti.

Hal ini merupakan salah satu faktor dalam proses pertukaran barang. Bagi semiotika, iklan merupakan proses pertukaran pesan. Dimana McDonald menyampaikan pesan yang ingin ia sampaikan kepada konsumen.  

1.1 Periklanan dan Pertukaran Barang

Dalam proses ekonomi, periklanan adalah sarana dan objek pertukaran, hal ini tergantung dari sejauh mana pesan dalam suatu iklan mempengaruhi orang untuk membeli barang. Dengan demikian, iklan merupakan suatu tanda produk. 

Agar iklan McDonald diatas dapat mempengaruhi orang banyak, mereka membuat iklan yang bertujuan untuk meningkatkan brand awearnes dengan mengucapkan hari ayah. Iklan yang dibuat oleh McDonald juga memiliki artian yang cocok untuk suatu ucapan hari ayah.

1.2 Periklanan dan Pertukaran Pesan

Periklanan merupakan sarana pertukaran pesan yang dimulai oleh pembuat iklan. Hal itu membuat iklan sangat berpengaruh untuk meningkatkan kesadaran konsumen akan suatu brand. Dengan menggunakan iklan yang dapat membuat pertukaran pesan pada konsumen, produk pun akan lebih terlihat dan dapat diingat oleh sebagian orang.

Pada iklan yang dibuat McDonald diatas menunjukan bahwa McDonald membuat iklan tersebut bertujuan agar pesan yang ingin ia sampaikan dapat diterima dan dipahami oleh konsumen dengan cara yang unik.



1.3 Semiotika dan Pemasaran

Ferdinand de Saussure membagi pandangannya dengan menggunakan tiga istilah, yakni sign atau tanda, signifier atau penanda, dan signified atau petanda.

Ia mengungkapkan bahwa setiap tanda bahasa terdiri atas dua sisi. Sisi pertama disebut imaji bunyi (a sound image) yang berperan sebagai penanda. Sementara, sisi kedua yang berperan selaku petanda dinamakan konsep. 

Yang berperan sebagai petanda dalam iklan diatas yaitu konsep burger yang memiliki biji wijen hanya di sisinya saja, sedangkan dibagian tengah burger dibiarkan kosong dan bebas dari wijen. Gambar tersebut dapat diilustrasikan sebagai sebuah kepala seorang ayah yang mengalami kebotakan. Hal ini membuat kita dapat mengetahui penanda dalam iklan tersebut. Penanda pada iklan McDonald diatas yaitu kepala seorang ayah yang umumnya telah mengalami kebotakan atau tidak memiliki rambut dibagian atasnya.

Dalam iklan diatas, McDonald menggunakan aspek aspek semiotika sebagai alat pemasaran burger yang ia jual. Dengan begitu, McDonald dapat memasarkan burgernya dan memiliki perhatian khusus pada salah satu hari perayaan yaitu hari ayah.


2. Tingkat Arti

Konsep iklan yang digunakan McDonald merepresentasikan kepala seorang ayah yang mengalami kebotakan dibagian atas dengan mengilustrasikannya sebagai burger yang tidak memiliki wijen diatasnya.

Hal ini dapat dibuktikan bahwa banyak dari seorang ayah mengalami kebotakan. Para ilmuan di Korea Selatan menemukan bahwa stres akibat bekerja berjam-jam dapat merusak folikel rambut pria. 

Dengan begitu diadakanlah studi oleh para ilmuan di Sungkyunkwan University menganalisis 13.391 laki-laki yang dipekerjakan antara 2013 dan 2017. Mereka berusia antara 20 sampai 59 tahun. Dikutip dari medicaldaily, para peserta dibagi menjadi tiga kelompok;
1. Pekerja "normal" atau bekerja selama 40 jam seminggu, 
2. Pekerja "lama" atau bekerja hingga 52 jam di kantor, dan
3. Pekerja "jauh lebih lama" atau yang bekerja lebih dari 52 jam dalam seminggu.

Hasil dari studi ini memaparkan bahwa, terlalu lama menghabiskan waktu di kantor dapat menyebabkan para pria yang bekerja dapat mengalami stres hebat yang merusak folikel rambut. Kemungkinan stres juga dapat mendorong folikel rambut memasuki fase "catagen" atau tahap transisi antara rambut aktif tumbuh dan ketika beristirahat.

Dari studi diatas, dapat dibuktikan bahwa memang pria yang bekerja dapat mengalami kebotakan akibat stres dimana pria pekerja dapat termasuk seorang ayah jika ia telah memiliki anak.


Kesimpulan

Dari pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa McDonald membuat iklan yang dapat membuat masyarakan mengingat ayahnya dengan illustrasi yang memiliki makna dan dibuat oleh McDonald menggunakan konsep makna Petandan dan Penanda untuk memasarkan produk burgernya menjadi lebih dikenal dan diperhatikan, bahkan pada saat saat besar.





 

Komentar